Selamat Pagi


Ketidakberdayaanku membangunkan deru napasmu membuatku bertanya.

Apa yang mematahkan desah lugu itu. Saat kamu menggigil, mengisap jemari dulu, aku disitu. Mengusap sepimu. Mengendap ke balik bajumu.

Ketidakberdayaanku mengecup puing sesalmu menimbun tanya di pojok percakapan kita di sela teh manis hangat.

Apa yang meresahkan dua pasang mata yang dulu meliar membabi buta menerkam puting payudaraku.

Saat kamu kehilangan rasa aman di ambang keputusasaan, aku disitu. Mengelus rambutmu dengan doa semoga hari esok membelaimu dengan kabar baik.

Ketidakberdayaanku mengorek perasaanmu membuatku menulis daftar pertanyaan panjang. Seperti bon makan malam kita yang tak pernah terbayarkan.

Adzan subuh membangunkanku. Di ujung sepi yang mulai meleleh menjadi raung pujian atas-Nya, air mataku berlarian ke pipi.


"Aku kangen".
Delivered

No comments: